Minggu, 27 Juli 2008

Air Minum dari Air Payau

Air Minum yang diolah dari air payau

Air minum yang diubah dari air payau, dapat dilakukan di Pondok pesantren Roudlotuth Tholibin Rembang, Jawa Tengah, yang diasuh KH Mustofa Bisri atau Gus Mus bekerja sama dengan Kementerian Negara Riset dan Teknologi menerapkan teknologi reverse osmosis atau desalinasi.


Penanggung jawab pengolahan air Pondok Pesantren Roudlot uth Tholibin Bisri Adib Hatani, Sabtu (12/7), mengatakan, penerapan teknologi itu merupakan salah satu upaya pondok pesantren dan masyarakat sekitar mengatasi kesulitan air bersih. Di kota Rembang, sebagian besar sumur warga berair payau, sehingga berasa asin dan agak lengket di badan.

Dengan teknologi desalinasi, kandungan garam air sumur pondok pesantren dapat dikurangi. Berdasarkan riset Kementrian Negara Riset dan Teknologi, kandungan garam yang semula 1.500 miligram per liter berkurang menjadi 500 miligram per liter.

“Kandungan garam itu lebih kecil dibandingkan air minum mineral dalam kemasan yang mempunyai kandungan garam rata-rata 900 miligram per liter,” kata Adib.

Kini, air siap minum itu dapat dimanfaatkan para santri untuk memenuhi kebutuhan masak dan minum. Air itu juga dijual ke masyarakat seharga Rp 2.500 per galon kapasitas sembilan liter dengen merek dagang Arsinum (Air Siap Minum) .

Pada Jumat (11/7) malam, Menteri Negara Riset dan Teknologi Kusmayanto Kadiman dan Deputi Dinamika Masyarakat Kementerian Negera Riset dan Teknologi Karunia Mulia Firdausi, meninjau instalasi air itu di komplek pertokoan pesantren. Sabtu pagi, mereka menggelar sarasehan bertema Hamba Allah antara Langit dan Bumi: Teknologi untuk Kemanusiaan .

Dalam kesempatan itu, Karunia Mulia Firdausi menyampaikan pesan Menteri Riset dan Teknologi. Menteri berharap para santri dapat memenuhi 5H setelah lulus dari pesantren. Adapun 5H yang dimaksud adalah head (kepala), hand (tangan), hear (mendengar), heart (hati), dan hope (harapan).

Dengan kemampuan itu, para santri diharapkan mampu memperoleh dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi di tengah-tengah masyarakat, sembari mengajarkan pesan-pesan moral dan memupuk iman, kata dia.

Pengasuh Pondok Pesantren Roudlotuth Tholibin Mustof a Bisri berpesan agar teknologi itu digunakan untuk membantu sesama. Jangan sampai teknologi itu justru membuat manusia takut dan menderita.

Segala sesuatu yang dilakukan jangan melulu duniawi. Yang Ilahi dan manusiawi patut menjadi pegangan dalam setiap tindakan dan penerapan teknologi, kata dia. (*)

sumber : Abdimedia.com

Read More......

Rabu, 23 Juli 2008

Air Minum Bersih

Air minum merupakan sumber kehidupan bagi manusia, air merupakan kebutuhan pokok tubuh, sehingga kekurangan akan air dapat mengakibatkan berbagai masalah dalam tubuh.

Diperkotaan besar padat penduduk saat ini sangatlah sulit mendapatkan air minum dengan kwalitas baik untuk dikonsumsi. Pencemaran yang terjadi pada sungai-sungai yang ada ditengah kota maupun pencemaran pada air tanah mengakibatkan buruknya kwalitas air tersebut.


Pencemaran terhadap sungai diakibatkan oleh pembuangan sampah yang saat ini banyak dilakukan oleh penduduk disekitar sungai, ataupun juga pembuangan limbah pabrik maupun industri kecil disekitarnya. Dapat kita perhatikan betapa bau dan kotornya warna air dari sungai dan kali yang melewati kota-kota padat penduduk. Keterbatasan lahan pembuangan sampah karena padatnya penduduk menjadi salah satu penyebab, sungai menderita sebagai tempat pembuangan sampah. Dapat kita bayangkan berapa banyak jumlah kandungan zat kimia, bakteri dan segala macam zat-zat menakutkan dalam kandungan air tersebut.

Air tanah akhirnya menjadi pilihan penduduk untuk memperoleh air bersih. Secara sekilas dapat terlihat bahwa air tanah ini terlihat bening, tapi hasil survei terhadap air tanah di Jakarta ternyata air tanah tersebut sebahagian besar mengandung bakteri coliform dan fecal coli. Pencemaran air tanah dijakarta sebahagian besar juga disebabkan oleh pembuangan limbah industri yang dilakukan secara sembarangan.
Air tanah yang ada didaerah sekitar sungai juga biasanya berwarna kuning dan berbau. Air yang terlihat bening ternyata juga mengandung karat, yang bila dipakai untuk merendam pakaian akan terlihat pakaian putih berubah warna menjadi kekuningan.

Air PAM menjadi alternatif lain pemenuhan kebutuhan air, akan tetapi air PAM saat ini juga tidak bisa dikatakan memiliki kwalitas yang baik, air PAM yang saya pakai saat ini terasa kandungan kaporit yang cukup tinggi, selain itu juga mengandung zat-zat yang dapat menghancurkan kran yang terbuat dari besi. Pengalaman saya setiap tahun harus mengganti seluruh kran dari bahan besi yang terpasang dirumah, karena kran menjadi keropos dan patah. Apakah Air ini sudah layak diminum ?
Selain itu pelayanan yang dilakukan PT. PAM saat ini juga belumlah maksimal, diantaranya adalah tidak meratanya distribusi air disetiap daerah, dimana ada daerah yang air PAM keluar bagai tetesan air hujan, ada pula daerah dimana air keluar deras. Banyak pelanggan yang akhirnya memilih untuk meutuskan sambungan PAM dikarenakan harus terus membayar tarif PDAM yang terus naik sedangkan air diharapkan tidak mengalir.

Pilihan warga masyarakat akan air minum saat ini beralih ke air dalam kemasan dan air isi ulang , yang diyakini ioleh masyarakat lebih bersih dibanding dengan air tanah maupun air PAM. Akan tetapi perlu pula kehati-hatian dalam memilih produk air yang akan dikonsumsi, karena banyak juga air kemasan dan isi ulang yang diolah secara sembarangan.

Read More......